Rabu, 02 Juni 2010

xtremely stupidity

oh gooooooooooooooossshh
oh maaaaaaaaaaaaaaaannnnn
oh nooooooooooooooooooo
oh maaaaaaaaaaaaaaayyyyyy
oh oh oh oh oh oh oh *kejet-kejet

Saya lupa bahwa sanya punya blog! NGAHAHAHAHA
Dan parahnyaaaaa saya juga lupa ternyata masih ada postingan yang masih berupa draft, dan itu sekitar 4 bulan yang lalu :o ampuuuuuuuuuunn -.-
Haaaaah punya cerita banyak banget sebenernyaaa tapi abis UKK aja ya ceritanya? Yayayaya? Aaaaaa jangan gitu doooong aku kan pengen pinteeeeer pleaaaaseeee *apa sih

Shortly, sekarang saya sedang duduk di kursi makan yang saya geret ke depan komputer, di ruang tengah. Dan tahukah anda kenapa saya bisa online seenak perut seperti ini? Karena UKK besok adalah BAHASA INDONESIA dan OLAHRAGA, Saudara Saudara Sekalian! Lalalalalalalalalala huwuowohoooooo oyayayayayaya icikitiiiiiir syalalalalalala *dancing

Kapan Indonesia maju jika setiap siswa-siswinya punya respon yang sama seperti ini ketika akan menghadapi Ulangan Kenaikan Kelas Bahasa Indonesia di esok harinya? *sigh

Minggu, 03 Januari 2010

4 Days That Changed My Life *Part 1*

kawan, inilah yang dari kemarin ingin saya ceritakan
kado yang saya dapatkan di hari sweet seventeen saya
my most beautiful gift for last 17 years
hope you enjoy it! :)

*****

here are 4 days that changed my life
hari-hari dimana saya merasa hidup, dan benar-benar hidup
dan hari-hari inilah yang mengubah pandangan saya tentang hidup
bahwa hidup itu keras, namun hidup itu indah

satu hari menjelang keberangkatan ke Lemdikada Candrabirawa, semua terasa sama seperti saat saya akan menghadapi kaderisasi-kaderisasi KS lainnya. sama seperti saat saya menghadapi latsar, sama saat PAB, dan sama saat PIM. takut itu pasti, karena saya harus kembali menjadi "junior" ditengah kenyataan bahwa sekarang saya sudah menjadi "senior". satu perbedaan yang sangat terasa dalam diri saya; saya benar-benar penasaran. kata-kata Mas RT (alumni favorit saya-red.) selalu terngiang-ngiang dalam pikiran saya. "Di kemah bantara kalian akan menemukan siapa diri kalian, kalian akan melihat siapa teman kalian, dan kalian akan diajarkan bagaimana cara berpikir dengan hati, mensinkronkan antara pikiran dengan hati."

selasa, 22 desember 2009

dengan berbekal satu ransel berisi perkap dan satu travel bag berisi clothing saya berangkat ke sma tiga tercinta, diantar oleh bapak, ibu, sari dan ayu (baca : lengkap). seperti biasa, sesampainya di sanggar saya harus dihadapkan pada kebiasaan jelek scorpio : ngaret. ditemani anggi, saya menikmati penantian dengan memotong kuku kaki saya dengan gunting kuku yang khusus saya persiapkan dari rumah *ga penting*
kami dikumpulkan oleh kakak kelas sekitar jam 7, kemudian cek perkap dengan sedikit bumbu retorika seperti biasa.

truk kesbang linmas pun datang, dan kami segera menaikkan perkap angkatan ke dalam truk. dari awal saya sudah tak yakin bila nantinya kami akan menaiki truk untuk sampai ke bumper. dan benar saja, sesaat kemudian kakak kelas memberi kami amplop berisi 48 ribu untuk ongkos berangkat ke karanggeneng. sebelumnya kami sudah pernah mendengar isu-isu seperti ini, dan yang kami tahu satu orang diberi jatah 5 ribu untuk ongkos. dan setelah kami hitung, kali ini kami hanya diberi jatah 2 ribu. ya, hanya 2 ribu per orang dan kami harus sampai ke jalan pramuka dalam waktu 50 menit.

keceriaan dan prinsip kami yang penting hepi sangatlah kami rasakan di saat seperti ini. "Sante wae, jek ono kenek-e ning kene". dan kenek (baca : desay) kami pun menunjukkan eksistensinya saat itu. tak sampai 3 menit nego dengan supir dan kenek bis gunungpati (atau apalah itu nama jurusannya), kami pun menaikis bis itu dengan ongkos 2 ribu per anak sampai jalan pramuka.
kami sampai di jalan pramuka tepat pada waktunya, dan kemudian berjalan kaki hingga ke bumper, yang jaraknya kurang lebih 3 km. ditengah perjalanan kami bertemu kakak kelas dan materi pertama diujikan pada kami, yaitu membuat peta pita sejak saat itu hingga ke bumper.

kami pun sampai di Lemdikada Candrabirawa.
...here, our fighting has begun...

kami sampai di tugu tunas kelapa dan disambut oleh kakak kelas yang sudah bersiap untuk menyajikan menu pembuka untuk kami; 225 push up atas 15 menit keterlambatan kami. seperti biasa, kami nyicil 40 push up.
selanjutnya kami mendirikan tenda seperti biasa, telat seperti biasa, dan push up lagi seperti biasa. hari pertama memang hari yang sangat melelahkan bagi kami, karena ini adalah hari pembiasaan. biasa untuk dikerasi dan dikejami, karena hidup memang kejam, seperti kata mas RT.

rabu, 23 desember 2009

kami mengawali hari ini dengan senam, lari, dan PBB. tapi saya tak akan menceritakan hal-hal tersebut secara detail, karena ada suatu bagian dari hari kedua ini yang ingin benar-benar saya ceritakan. bagian terpenting, dan tak kan pernah terlupakan dalam hidup saya. the best and the most unforgottable part of this camp. inilah titik dimana saya dapat melihat siapa kami sebenarnya. who is the real scorpio.

this most important part began when we were gathered to have a briefing about hiking.
kalimat yang menjadi kunci dan akan selalu kami ingat adalah, "Dek, di ingat-ingat. Petunjuknya ada macem-macem. ada panah warna ijo, ada rafia kuning, dan ada tanda alam. Yang dimaksud tanda alam tu segala sesuatu mengenai alam yang terlihat rancu dari sekitarnya"
kemudian kami dibagi menjadi 5 sangga. 1 sangga berisi 4 orang. sangga saya adalah sangga yang pertama kali berangkat, kemudian disusul sangga yang dipimpin oleh wanda *temon*, lalu ilham *ibai*, fadhil *kuli*, dan yang terakhir adalah billal.

dari awal, sangga saya yang beranggotakan anggi, binowo, avie, dan saya sendiri sudah terlihat tak utuh, karena binowo dan avie sedang dalam kondisi tidak fit. tinggallah saya *yang juga sedang tidak beres* dan anggi yang harus benar-benar jeli dan peka akan petunjuk yang ada. dan ternyata kami tak cukup jeli melihat petunjuk yang ada. kami sampai harus diperingatkan oleh kakak kelas karena telah melewati petunjuk yang ternyata berupa kertas kecil bergambar panah warna hijau yang diikatkan pada rumput di tepi jalan. saya dan anggi yang merasa kecolongan segera memasang mata lebih peka untuk mencari jejak selanjutnya, tapi tak berhasil juga, hingga sangga kedua yang dipimpin oleh temon datang dan berhasil menemukan petunjuk selanjutnya. disini saya akui, temon sungguh-sungguh-amat-sangat-luarbiasa-peka-sekali, karena petunjuk tersebut ternyata berupa tanda alam, yaitu ilalang di persimpangan jalan yang sengaja dibengkokkan sehingga menunjuk ke arah salah satu gang. sesaat saya mulai pesimis, bagaimana mungkin saya bisa peka dengan ilalang yang dibengkokkan?

kami pun kembali berjalan, dengan diikuti sangga temon yang berjarak sekitar 100 meter di belakang. menemui persimpangan, kami kembali berhenti. binowo dan avie duduk karena kelelahan, sedangkan saya dan anggi mencoba maju di tiap gang untuk mencari petunjuk. karena tak kunjung menemukan apa-apa, kami memanggil temon untuk segera mendekat. temon dan ais pun memeriksa di tiap-tiap gang, dan tak menemukan satu pun petunjuk yang masuk akal. kami pun memutuskan untuk mulai mencari petunjuk yang tak masuk akal. dan, *lagi-lagi* temon menemukan petunjuk itu. sebatang pensil yang berada di pinggiran rumah di ujung persimpangan jalan, yang ujungnya menghadap ke satu gang. tak lazim, karena sekitarnya adalah tumbuh-tumbuhan dan pot yang berjajar rapi. kami pun bertanya pada seorang bocah yang *tiba-tiba* keluar dari rumah itu, apakah ia pernah bermain pensil dan jatuh di pinggiran. ia menjawab tidak, dan mantaplah kami untuk melaju ke arah yang ditunjuk oleh ujung pensil tersebut.

perjalanan kami selanjutnya, tak pernah lepas dari keberhasilan temon dan ais dalam menemukan dan mengartikan tanda alam. kami tetap berjalan beriringan 4 sangga, dengan jarak kurang lebih 100 meter tiap sangga, karena takut sewaktu-waktu bertemu pos dan dihukum karena jarak kami yang terlalu dekat. lama-kelamaan, kami pun semakin masuk ke hutan, dan makin banyak kami temui petunjuk berupa rafia kuning, yang membuat kami mantap dan yakin dalam berjalan.

di tengah perjalanan, kami menemukan banyak kayu bakar dalam keadaan sudah terikat. kami pun tersentak kaget, tiba-tiba tersadar akan tugas yang diberikan kakak kelas kepada temon, bahwa hari ini kami harus mengumpulkan kayu bakar sebanyak-banyaknya. kami merasa kayu-kayu bakar ini seolah sudah disiapkan untuk kami, dan menguji kepekaan kami terhadap lingkungan dan tugas yang diberikan pada kami. akhirnya kami ambil kayu-kayu tersebut, kami bagi untuk 4 sangga, kemudian kami ikat dengan sobekan kulit kayu dan tali pramuka yang kami bawa. kayu bakar sisanya kami tinggalkan dalam keadaan agak berserakan, sebagai petunjuk untuk sangga 5 agar mereka mengambil juga.

tak terasa, sudah 3 jam-an kami berjalan. medan yang kami lalui pun semakin berat. tak jarang kami berhenti sejenak, barang 3-5 menit untuk beristirahat. kami tak lagi memberi jarak 100 meter tiap sangga, karena kami semakin masuk ke hutan dan takut bila terpisah. kami pun mulai merasa ada sesuatu yang tak beres, karena hingga 3 jam berjalan kami belum menemukan satu pos pun. sangga terakhir pun belum tampak di kejauhan, apalagi di kedekatan.

tutik mana ya? mereka nyasar nggak ya? *yang nyasar mereka apa kita?*
kalo kita nyasar kan mending, 16 orang, lha mereka cuma 4 orang.. *kan ada billal*
tapi billal apa peka sama tanda alam? dia kan belum biasa sama yang kayak gini *kan ada tutik*
tapi tutik ketoke rak patio peka yo... *yowes didongakke wae ben slamet...*
kok belum ada pos juga yaaa? *berarti masih jauh banget ya jalannya?*
Ya Allah, kakaknya nungguin kita berapa jam coba... kasian ik...
kakaknya lagi apa ya? *makan makan kali*
kakaknya kuatir sama kita nggak ya? *ngapain kuatir*
ya kalo kita nyasar beneran... mereka nyariin kita nggak ya? *nggak, ngapain nyariin*
kalo kita nyasar mereka sedih nggak ya? *sitik*


itulah ocehan-ocehan yang berkali-kali kami dengar selama perjalanan. *atau mungkin hanya saya yang dengar, saya tak tahu, karena sebagian besar ocehan saya dan binowo*
so far, kami baik-baik saja dan tetap ceria. sering terdengar canda tawa diantara kami. medan yang kami lalui semakin berat, tapi jujur kami senang. tiap ada air yang mengalir, kami berhenti untuk minum. suatu saat, sumber air yang kami tunggu-tunggu ternyata seperti pipa PDAM yang besar dan letaknya agak menjorok dari tepi sungai, sehingga kami tak dapat meraihnya. temon *yang memang dewa-nya TTG* membuat alat pengambil air dengan mengikatkan aqua gelas kosong di ujung tongkat pramukanya. kami pun bergantian minum dari alat canggih *bagi orang kehausan* buatan temon tersebut.


lama kelamaan, tanda alam yang kami temukan semakin tak masuk akal (baca : mekso). tapi kami percaya pada temon dan ais yang sekarang sudah punya pengikut baru, yaitu fadhil dan anggi. tiap ada persimpangan jalan, secara otomatis para wanita *termasuk fikar, fajar dan ibai* dan binowo *yang bukan wanita* duduk dan beristirahat sejenak, sedangkan 4 pemuda lainnya mencari petunjuk selanjutnya. setelah mereka menemukan petunjuk, kami pun bangkit dan mengikuti mereka.

adzan dzuhur pun berkumandang. alhamdulillah, kami masi bisa mendengar adzan. karena belum menemukan tempat yang enak untuk shalat, kami terus berjalan, hingga menemukan tangga yang *nauzubillah* amat panjang dan jauh. kami pun mulai menapaki tangga yang sudutnya lebih dari tangga normal tersebut. di tengah tengah, tangga tersebut terpotong dan kami melihat ada pipa bambu yang mengalirkan *mungkin* air tanah. kami pun berhenti, mengisi botol dengan air tersebut dan meminumnya. walaupun tanahnya miring, kami memutuskan untuk sekaligus shalat dzuhur di tempat itu, mumpung ada air yang mengalir. kami pun shalat dengan posisi seperti hendak ngglundung pada saat sujud, saking miringnya tempat itu. setelah shalat, kami melanjutkan perjalanan.

medan selanjutnya tak kalah sulit dan tak kalah indah dari medan-medan sebelumnya. anggi hingga pernah mengagetkan kami karena terjatuh di sungai ketika sedang mencari petunjuk. memang tak luka, tak apa-apa, tapi tetap saja anggi takut dan kaget karena ia jatuh diantara bebatuan sungai yang jika membentur kepala bisa bocor, retak, gegar otak dan semacamnya *happy tree friends*

*****

mengingat besok sekolah, dan ini sudah jam 10 malam, tak baik bagi kesehatan mata jika berlama-lama menghadap radiasi komputer (baca : ngantuk)
i'll be right back after the commercial break. stay tune ;)

Surat Balasan dari Tuhan

dan surat balasan dari Tuhan ini datang melalui Bapak
di suatu senja, di puncak segala rasa kecewaku.

"Putri, Bapak tau apa yang Putri rasakan. Bapak juga merasakan kekecewaan Putri. Sama, semua kecewa. Ibu kecewa, Sari kecewa, Ayu kecewa. Tapi ingat, walikulli syai'in hikmah. Walikulli syai'in hikmah. Bapak sering merasakan kecewa seperti yang kamu rasakan. Udah nyampe final, tinggal pengumuman, tapi ternyata nggak lolos. Sama. Bapak berkali-kali seleksi jadi supervisor, dan berkali-kali pula gagal, tanpa tahu apa penyebabnya sampai sekarang. Yang bikin Bapak jengkel, waktu Bapak tanya kenapa Bapak nggak lolos, nggak ada yang mau jawab. Justru yang lolos malah yang lebih muda dari Bapak, yang baru kerja 3 tahun di perusahaan, sementara Bapak udah 12 tahun. Bayangkan gimana kecewanya Bapak. Udah nggak dipilih, Bapak dibuang lagi ke Tegal. Waktu itu Bapak sampe pernah marah ke Gusti Allah. Bapak udah ikhtiar kayak gini, kok nggak lolos, dipindah lagi. Bapak sempat nggak mau shalat waktu itu. Nyampe suatu saat Bapak sadar, bahwa semakin tinggi bendera dikibarkan, semakin kencang angin menerpa. Bapak jadi makin deket sama Allah. Bismillah, Bapak jalani. Bapak nyampe nangis waktu pertama berangkat ke Tegal. Bapak bayangkan Ibu yang harus sendirian dirumah, apa-apa sendiri. Nyuci, setrika, masak, nganter jemput kamu sekolah. Bapak nangis bener itu. Tapi akhirnya nyampe di Tegal, rizki Bapak alhamdulillah malah lebih banyak daripada waktu di Semarang. Ternyata Allah menyiapkan Tegal memang untuk Bapak. Dengan rizki yang lebih banyak, Bapak bisa nabung buat buka bengkel. Apa yang baik menurut kita belum tentu baik menurut Allah, dan apa yang buruk menurut kita belum tentu buruk menurut Allah."

"Sama kayak kamu sekarang ini. Mungkin Amerika baik menurut kamu, tapi belum tentu baik menurut Allah. Bapak percaya itu. Dan tadi setelah Bapak tahu kalo masi ada kesempatan buat AFS, Bapak yakin bahwa Allah pasti sudah siapkan yang jauh lebih baik dari Amerika. Makanya, Putri tetep ikhtiar, tetep berdoa, nggak boleh putus-putus. Masalah dikabulkan atau tidak, pasti Allah kabulkan. Tapi, ada yang sekarang, ada yang ditangguhkan, dan ada yang ditahan untuk waktu yang lebih baik. Bapak pernah waktu itu njual mobil, 3 bulan nggak laku-laku. Inget to? Dikira ngiklanin mobil nggak laku-laku gitu nggak stres? Ternyata Allah kasih laku deket-deket lebaran, jadi uangnya bisa dibuat sangu lebaran. Coba kalo laku dari kemaren, udah habis uang itu dibuat macem-macem. Bisa jadi nggak jalan kita lebaran. Apa yang baik menurut kita belum tentu baik menurut Allah, dan apa yang buruk menurut kita belum tentu buruk menurut Allah. Walikulli syai'in hikmah. Kamu gagal ini udah ditulis disananya. Seberapa keras kamu berusaha kalo Allah dah nulis gagal ya gagal. Kelak kalo kamu berhasil juga udah ditulis disana. Kamu duduk disini, Bapak ngopi disini, semua udah ditulis. Bapak percaya, pasti selalu ada hikmah dibalik kekecewaan ini. Kecewa itu wajar. Tadi Bapak juga kecewa waktu pertama baca surat. Putri lihat Bapak diem to tadi? Ya, Bapak kecewa. Tapi sekarang, it was nothing. Bapak percaya, percaya sekali bahwa Allah sudah siapkan rencana yang lebih indah. Kalau Allah sudah berkehendak, nggak akan ada yang bisa menghalangi. Belajarlah ikhlas, Putri, karena orang yang bahagia adalah orang yang selalu bisa ikhlas menerima ketentuan Allah."

kututup surat ini, dan kurenungi dalam isak tangisku
berpikirlah dengan hati, Putri. rasakan, resapi, dan laksanakan.

Jumat, 01 Januari 2010

Surat Untuk Tuhan

Tuhan, saya tak ingin munafik.
ya, saya memang kecewa. sangat kecewa.
tapi segera saya ingat siapa diri saya.
pribadi yang tak mudah menyerah. yang tak berlarut-larut menyesali kegagalan, yang pantang menyerah. walau sedikit, tapi cukup menenangkan.
sesaat saya berpikir bahwa Engkau tak adil.
tapi segera saya tepis jauh-jauh, dan memaksa diri untuk sadar bahwa sekeras apapun saya berusaha, jika Tuhan bilang "TIDAK", maka itulah yang terjadi. bahwa selemah apapun saya berusaha, jika Tuhan bilang "IYA", maka itulah yang terjadi. manusia boleh berusaha, tapi Tuhan-lah yang menentukan hasilnya.
ingin rasanya menangis, berteriak dan menumpahkan kekecewaan saya pada semua. namun saya sadar semua itu akan sia-sia. lebih baik saya berdoa, dan terus berdoa, memohon pada-Mu agar dibukakan jalan kedua bagi saya.

"Ya Allah, Yang Maha Rahman, Yang Maha Rahim. Berilah saya kesempatan untuk dapat mewujudkan cita-cita saya, cita-cita kedua orang tua saya, adik saya, dan semua yang tahu tentang ini. Beri saya kesempatan untuk dapat membayar semua kekecewaan orang tua saya terhadap nilai-nilai saya, terhadap kegiatan-kegiatan saya yang mereka anggap kurang begitu berguna. Beri saya kesempatan untuk dapat meraup ilmu-Mu lebih banyak, mencari ridho-Mu, dan ridho kedua orang tua saya."
"Ya Allah, jika Engkau tak memberi saya kesempatan untuk mendapat kesempatan ini, lalu lewat apa lagi saya bisa membahagiakan orang tua? Saya tau, saya lemah di pelajaran. Nilai-nilai saya tak pernah seperti yang diharapkan orang tua saya, walau saya tau mereka itu ambisius dan berstandar tinggi, sedangkan teman-teman saya bilang kalau nilai saya sudah bagus. Saya juga tak terlalu pandai di spesialisasi. Saya tahu, saya unggul di organisasi. Tapi Ya Allah, orang tua saya tak tahu itu. Mereka tak tahu seberapa besar pengaruh saya di KS, bagaimana peran saya di OSIS, dan betapa saya dibutuhkan di Marabunta Leli. Mereka tak mengerti, dan tak mau mengerti. Padahal saya rasa itulah yang menjadi tandem saya. Kelolosan saya hingga tahap final seleksi pertukaran pelajar ini adalah buah dari organisasi saya juga, Ya Allah."
"Ya Allah, saya tau. That is very easy to You to fail me in this step, but that is also very easy to You to success me in this step. Saya sadar, saya percaya, dan saya yakin bahwa Kau telah menyiapkan jalan lain yang lebih baik untuk saya. Mungkin bukan di program ini, tapi di program yang lain. Oleh karena itu Ya Allah, saya tak akan pernah berhenti berdoa, memohon, dan berharap pada-Mu, utuk membukakan jalan lain untuk saya. Bukakanlah, lapangkanlah, dekatkanlah, dan mudahkanlah, Ya Rabbi, Ya Karim..."
"Ya Allah, hanya kepada-Mu saya memohon, berserah diri, dan bergantung. Berikanlah yang terbaik untuk saya Ya Allah. Amin..."


with tears,

Putri FU :')

Senin, 28 Desember 2009

beautiFUUlife :) 's launching

beautiFUUlife :) was proudly presented to you all!

ya, saya tau, mungkin saya terdengar sedikit kampungan dan ketinggalan zaman. sebenarnya blog ini sudah lahir sejak 9 bulan lalu, dan baru di penghujung tahun ini saya mampu melahirkan sebuah karya nyata *kalau postingan pembuka bisa disebut karya*

keseriusan saya dalam blogging ini sebenarnya adalah suatu perwujudan konkrit dari salah satu hari terpenting dalam hidup saya *bahasane malesi* yang jatuh pada 4 hari lalu, 25 Desember 2009. bukan bukan, saya bukan merayakan natal. tapi merayakan usia saya yang menginjak 17 pada tahun ini. dan alhamdulillah, i got my most beautiful gift for last 17 years. what the gift is would be told to you soon, guys. so keep tune in here :)

okee last but not least
kupersembahkan beautiFUUlife :) untukmu, duniaku, dari hatiku yang terdalam :) *alah alaah*